Sunday, May 29, 2016

Rela Berkorban 3 (Gutpunching Story, Cerita Pukul Perut)

"Oke gue mau tau apa permainannya" nafas David terengah engah dengan keringat yang mengucur di seluruh tubuhnya.

"Permainannya sederhana, gue bakal nonjokin perut lo sampe 20x, bebas dengan benda ataupun tanpa benda tapi dengan catatan. Lo gak boleh pingsan, membalas, ataupun mati. Kalo lo mati atau pingsan, gue gak jamin cewe lo bakal perawan lagi bro... HAHAHA" Jawab Boss dari preman tersebut.

"JANGAN MAUUU DAVID, Itu cuma tipuan mereka biar kamu kalah, lepasin aja aku udah, kamu lari cari polisi dan tangkap bedebah2 ini !" Deandra berteriak.

"Errrgh....." David berfikir keras, tidak rela pergi meninggalkan Deandra.

"Sial, gue harus apa, gak ada cara lain lagi, ada 2 dari mereka yang memegang erat Deandra dan mereka semua mabok. Pasti mereka gak akan main2 ngancem gue" (gumam David dalam hati).

"Oke gue terima permainan lo!" Teriak David

"David... kamu gak harus..." Deandra ragu David bakal selamat.

"Udah gpp kok, aku udah diajarin cara nahan pukulan yang lebih kenceng dari ini, kamu tenang aja, aku gak bakal mati sebelum nyelamatin kamu " David tersenyum penuh arti.

Boss preman datang menghampiri David dan melayangkan pukulan pertama.
"BUKK!!" David mengeraskan otot perutnya dan dirinya tidak bergeming, hanya tersenyum.

Pukulan kedua dilancarkan, setelah itu ketiga sampai akhirnya 10 pukulan sudah dilancarkan tetapi David masih tidak beranjak dan masih bertahan.

"Hmmm pertahanan lo kuat juga bocah, kita semua salut! yegak?" sambil berbicara tidak jelas, para preman itu tertawa2.

"Tapi gimana kalo kita lakuin ini....??" 

"AAAAA DAVID!!! HAAAAA TOLONG!!" seketika 2 dari preman tersebut meremas payudara Deandra yang bulat dan besar, menjulat keluar dari kancing kemejanya yang terbuka.

David tersontak kaget dan.... BUUUK!!! "HOEEK... UUUHH...." pukulan yang teramat keras melayang kearah perutnya. Teriakan Deandra membuat pertahanan David terbuka, otot perutnya tidak mengeras pada saat itu.

"Si..a..l..." David memegangi perutnya, kali ini dia sudah tidak kuat lagi berdiri.

"Gue kan ga bilang gak ada larangan menjamah dalam game ini HUAHAHA" Boss preman tersebut tertawa.

"ARRRGHHH!! UUHHHH!" Tendangan kuat melayang kearah perut David di kala dirinya sedang meringkuk kesakitan. Tubuh David terpental jauh dan terlentang. David terhuyung2 berusaha bangkit, karena apabila dirinya pingsan, nyawa dan kehormatan Deandra taruhannya.

"Wow 8 pukulan tersisa, dan lo masih bangkit, salut sekali dengan anak muda jaman sekarang. Semangatnya kuat loh" Boss preman memuji sinis.

"Gausah banyak bacot tua bangka, cepat selesain game ini kalo lo emang laki2 sejati!, setelah itu bebasin cewe gue!" David mulai merasakan ada yang tidak beres dengan perutnya.

"Sial, gue ga yakin bakal hidup dipukulan2 selanjutnya, apa yg harus gue lakuin..." David bergumam dalam hati.

"Oke, lo mau selesai anak muda? maksudnya hidup lo selesai? Boss preman tersebut berlari kencang dan... 

"BOOFF!!!" "HOOEEEK!!! pukulan kali ini tepat menyasar ke arah ulu hati David.

"HOEEK HOEEKK..." David memuntahkan darah segar tanpa henti sambil memegangi perutnya.

Hebatnya David tetap bangkit walaupun darah segar mengalir keluar dari mulutnya.

"DAVIIIID!! GAK!! GAK MUNGKIN, DAVID BERENTI UDAH !!" Deandra menangis keras, tidak tega cowonya diambang kematian.

"UDAH DIEM AJA KAMU CANTIK, AKU RASA ORGAN DI PERUT COWO KAMU ITU UDAH ANCUR SEMUA, LIAT AJA ITU DARAH DIMANA2 KELUAR" Lalu boss preman tersebut melayangkan lagi pukulan ke arah perut David, kali ini menggunakan palu dekat warung.

"CROOOT !!" darah segar memuncrat keluar dari mulut David, kepala David menongak ke atas, darah tersebar tatkala air mancur saja, setelah itu David tak sadarkan diri, David duduk bersimpuh, sambil tersenyum menatap Deandra.

"Cepet kabur  Deandra, sebelom aku mati disini..." ucap David pelan.

setelah itu...

empat...

tiga...

dan dua pukulan sudah melayang ke arah perut David, membuat bentuk perut yang tadinya sixpack dan solid, sekarang menjadi tidak karuan. Perut David benar2 babak belur, seluruh kulit putihnya dilumuri oleh darah bercampur keringat, jeansnya yang biru menjadi biru tua pekat. Tetapi David tetap berdiri berjalan menuju Deandra.

"G..u..e.. Be...rha..sil... tua ba...ng..ka! Sa..tu k..ali pu..ku..lan la..gi, le..pa..sin ce..we gue !" David berbicara terbata bata.

"CIH!! kuat juga bocah tengik, tapi mungkin yang terakhir ini lo udah ga selamat lagi" 

Tanpa mempedulikan omongan Preman tersebut, David berjalan menuju Deandra dan 2 preman lainnya. Karena yang ada di pikirannya hanya selamat berdua dari situ.

"DAVID AWAS !!"

Preman tersebut mengambil linggis yang ada di bawah kolong meja warung, dan menancapkannya ke tubuh David.

"JLEBBB!!" "AGGHH..." Linggis tersebut menembus dari punggung David ke depan perutnya.

Deandra diam tidak berkata.... melihat tepat di depannya terdapat linggis berukuran besar menembus perut pacarnya.

"Aa...aa...rg..h." David mati rasa, darah mengucur keluar dari selah bibirnya, darah yang keluar ke atas mulutnya akibat terlalu banyaknya darah akibat luka dalam.

"Dav...id...." "DAVIIID !!!" teriak Deandra.

"kee...pa..rat... Tua bangka lo... main curang!" Dengan tenaga yang tersisa, David menarik linggis yang ada di perutnya, darah keluar dari perutnya sangat deras.

"Hehehehe game over anak muda" Preman2 tersebut lalu pergi menepati janjinya.

"David kamu gak boleh mati david huhuhu" Deandra memegangi perut David, menutupi lubang yang ada pada tubuhnya, berusaha menghentikan pendarahan.

"Dingin De..., aku gakuat lagi, gpp yg penting kamu selamat, lebih baik aku mati daripada hidup ngeliat kamu disakitin..." 

Singkat cerita Boss preman tersebut tertangkap dan terbukti dirinya memang senang menyiksa akibat iri tidak mempunyai kekasih. Empat sisanya hanya bernafsu akibat kecantikan Deandra. Satu kelompok preman tersebut tertangkap atas pidana penganiayaan dan pembunuhan berencana. David sempat dibawa kerumah sakit oleh Deandra dan Pemilik Warung Kopi, tetapi tidak terselamatkan karena kehabisan banyak darah, seluruh organnya hancur. Dokter sendiri belum mengetahui penyebabnya bagaimana David bisa bertahan untuk waktu yang lama sebelumnya.

Thursday, May 19, 2016

Rela Berkorban 2 (Gutpunching Story, Cerita Pukul Perut)

Sesampainya di warung kopi, David langsung memesan kopi "kopi nya 2 mas, yang hangat ya, yang satu lagi gausah pake gula, soalnya yg minum udah manis hehehe" gombal David.

"Siap masss, 2 kopi yah" saut pemiliki warung.

"Apasih kamu, malu2in ah..." muka Deandra memerah.

Beberapa menit kemudian datanglah sekumpulan bapak2 yang berjalan sempoyongan, badan mereka besar dan berotot sekali. Seperti layaknya preman pada umumnya. Jumlah mereka sekitar 5 orang, berteriak tidak karuan.



"Dav, aku takut deh, pulang aja yuk, nyeremin banget mereka". Feel Deandra mulai gak enak.

"Bener kata si Neng, jangan main2 sama preman itu" Pemilik warung kopi mulai meninggalkan ruangan, tahu sesuatu yang buruk akan terjadi dan dirinya tidak ingin terlibat.

"Tenang aja elah, dikit lagi abis nih kopi, ada aku juga kok disini De, gak bakal berani mereka" Ucap David sambil meneguk kopi hitamnya.



"CEWEEE CIT CUIT, NENGOK DONG!" teriak salah satu dari 5 preman tersebut.
"TAKUT AMAT DEH MUKA NYA KAMU, SINI SAMA ABANG AJA YUK" beberapa dari mereka mulai mendekat ke arah Deandra.



"Dav.... aku takut" Deandra ketakutan.

"Bro, ini cewe gue, jaga omongan ya!" David beranjak dari tempat duduknya dan berdiri tegak dengan dada membusung menghadap preman tersebut.

"Oooh ini cowo kamu ya? Kerempeng kayak gini? Sekali gebok juga K.O kali... mending sama om aja yuk sini" preman2 tersebut mendekat kearah Deandra dan salah satu dari mereka berani memegang paha nya yang mulus.



"Heh bangsat lo jangan macem2 sama cewe gue ya!" Pukulan keras David melayang ke arah muka salah satu preman tersebut.

"Udah aku bilang kita pulang aja! Aku takut Dav huhuhu..." Deandra menangis.

"Udah kamu di belakang aku aja, aku gabakal biarin mereka ngapa2in kamu, aku udah lama belajar muay thai juga kan.



"Tapi kamu liat itu badan mereka besar dan kuat banget kayaknya, aku gamau kamu kenapa2 Dav" Deandra ketakutan.

"Kamu ngeremehin aku? Huehehe" (memang, badan David tidak sebesar dan tidak sekuat preman tersebut, terlebih lagi dia hanya sendirian vs 5 preman).

"BOCAH KECIL KURANG AJAR, AYO HAJAR DIA!" teriak para preman mabok yang tak rela temannya kena pukulan David.



"Arghh..." David menangkis dan menghindari pukulan bertubi tubi dari 5 orang sekaligus. DAvid menghindar dan "BUKK!", David berhasil memukul jatuh satu preman lagi.

"Segini doang kemampuan lo? Badan gede doang lo cemen!" Teriak David sambik membuka jaket kulit hitamnya dan kaos putihnya, memamerkan perutnya yang solid dan sixpack.

"Biar lega gue gebukin lo semua, gue buka jaket ah~" ledek David.

"BANYAK BACOT!!" para preman makin hilang kesadaran dan menyerang membabi buta.

Karena David selalu melindungi kepalanya, mereka mulai menyerang perut David.

"BUKK!!" salah satu tinju preman mendarat ke perut David.

Bersyukur, pada saat itu David sudah siaga dan memperkeras otot perutnya, mengurangi dampak pukulan yang sangat keras tersebut.
"Wah wah keras juga otot perut lo anak muda, gak nyangka gue dengan badan lo yang gak segede kita2 bisa menahan pukulan sekeras itu". ucap salah satu preman.



Pukulan terus melaju kearah perut David yang mulai merah menahan tinjuan para preman.

"UFF.. aah..." salah satu kepalan tangan preman tersebut mendarat di perut David. Dirinya lengah dan mulai lelah untuk menghindar.
"hhhh...hh..." Nafas David terengah engah, dirinya mulai kehilangan nafas.

"DAVID !!, kamu gakpapa?" Deandra berteriak kaget.

"Gpp cuy, pukulan gini doang geli2 doang kok" David berusaha menenangkan Deandra, padahal perutnya terasa nyeri sekali.

Mendengar teriakan tersebut, salah satu preman terpancing dan berlari kearah Deandra untuk mengalihkan perhatian David.

David kaget dan berusaha untuk mencegahnya, seketika dirinya lengah dan kepalan tangan yang besar mendarat lagi di perutnya yang berotot tetapi tipis.



"HOEEK... UFFF..." kepalan tangan yang ukurannya hampir seluas perut David itu berhasil membuatnya kesakitan bukan main. David langsung sempoyongan dan mulai hilang kesadaran.

"DAVIIID TOLONG AKU HUHUHU" para preman tersebut mulai menjamah badan Deandra dan mulai membuka kancing kemeja kotak kotak merahnya satu persatu. 

"PREMAN SIALAAAN!! PERGI LO DARI CEWE GUE !" Seketika David bangkit  dan tidak mempedulikan perutnya yang kesakitan.

"BUKK!!" Tendangan David yang sangat keras berhasil membuat pingsan 2 dari preman tersebut.

"Haha tinggal bertiga lo kutu busuk, sini lawan gue satu2" ejek David.

"Sial, nih anak kuat juga" bisik 3 preman tersebut.

"KALO LO MAJU SELANGKAH LAGI, CEWE LO GAK BAKAL SELAMAT !"

"Sial...." gerutu David.

"Bagaimana kalo kita main sebuah permainan mematikan, gue jamin kalo lo menang cewe lo bakal gue bebasin. Tapi kalo lo kalah, gue ga segan2 bakal bikin lo dan cewe lo menyesal seumur hidup. Gimana? Tertarik?" Tanya boss preman tersebut.

Bersambung...

Rela Berkorban 1 (Gutpunching Story, Cerita Pukul Perut)

"Hari ini kamu mau kemana sayang?" Ucap David (18 tahun), anak populer di sekolah XX yang juga adalah pacar Deandra (16 tahun). David sangat digemari di sekolahnya karena memiliki badan tinggi dan wajah tampan, dirinya pun juga mahir bermain basket. Walaupun badannya kurus, tetapi sedikit berisi dan memiliki perut sixpack, itulah yang membuat cewe2 di sekolahnya menggila.

"Aku lagi pengen banget nonton nih, jemput aku ya nanti malem", jawab Deandra.

"Oke beb, tapi aku latihan muay thai dulu ya".

(Di tempat latihan muay thai)


bukk bukk bukk... suara tendangan dan pukulan yang dilancarkan David ke arah lawan mainnya.

"Makin hebat aja lo Dav, udah bisa banyak gaya sekarang lo", ucap Steven salah satu teman bermain David.

"Ah bisa aja ko Stev, gue latihan kayak gini juga buat ngelindungin cewe gue, akhir2 ini banyak banget yang suka godain dan mau ngapa2in dia". (Maklum, Deandra walaupun bertubuh mungil, badannya sangat sexy, perut yang rata dan dada yang lumayan besar).

"Ah iyakan, gue sampe lupa mau jemput dia nonton, gue pergi dulu yak!"

(Rumah Deandra)


"Duuh lama banget si David, jangan bilang dia lupa" keluh Deandra.

"Oooy cewe, sendirian aja! Mana cowonya?" Teriak David bercanda, yang sedang mengendarai motor Ninja hijau nya dari kejauhan. Mengenakan jaket kulit hitam, kaos putih polos dan celana jeans.

"Single nih mas, mas siapa ya?" Balas Deandra. Maklum mereka pacaran sudah 2 tahun dan memang senang bercanda, gaya pacaran inilah yang membuat mereka langgeng.

"Ooh gitu ya kamu gak anggep aku huft" gumam David manja.

"Hehehe gak deeeng, lagian bete lama banget sih kamu" ucap Deandra sambil memeluk David.


(Di perjalanan)



"Duuuh!! Bensinnya abis nih sial, sori ye De"

"Yaelaaah kamu, bukannya dicek dulu sih, masa Ninja mogok keabisan bensin, malu2in ah" kesal Deandra.

"Yaudah kamu tunggu sini aja De kalo capek, aku mau jalan cari bensin botolan ya."

"Iih aku takut ah sendiri, aku bareng kamu aja" Deandra ketakutan.

Malam berangin , badan mungil Deandra yang hanya dibalut dengan kemeja merah kotak kotak dan mengenakan hotpants biru berbahan jeans mulai merasa kedinginan.

"Dingin banget Dav, aku ga tahan"

"Sok2an pake celana pendek sih lo, yaudah kita istirahat aja, kebeneran ada warung tuh, ngopi yuk!"

Mereka berdua akhirnya menuju warung kopi tersebut...

BERSAMBUNG....